BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan dunia informatika
memang selalu mengalami peningkatan yang sangat pesat.Hal ini terbukti dengan
adanya pengguna internet di berbagai bidang. Mengingat pentingnya dunia
internet, para programmer berusaha membuat dan mendesain program-program dan
aplikasi yang dibutuhkan saat melakukan browsing internet.Hal ini yang menjadi
penulis menyusun makalah ini.Namun dari sekian pemrograman yang ada, yang akan
dibahas adalah mengenai pemrograman tentang “CSS”
CSS adalah singkatan dari Cascading
Style Sheets. Kalau baca di kamus, cascading itu artinya air terjun. Tapi dalam
hal ini, yang di maksud adalah, aliran dari suatu kode ke kode lain yang saling
berhubungan. Jadi kalau di tulis lengkap dalam bahasa Indonesia kira-kira arti
CSS adalah: kumpulan kode-kode yang berurutan dan saling berhubungan untuk
mengatur format / tampilan suatu halaman HTML.
B. Rumusan
Masalah
1. Pengertian
CSS
2. Bagaimana
struktur dasar CSS ?
3. Apa saja
elemen dasar CSS ?
4. Bagaimana
cara kerja CSS ?
C. Tujuan
a) Tujuan
1. Supaya kita
mengetahui apa itu CSS
2. Supaya kita
mengetahui struktur CSS
3. Supaya kita
mengetahui elemen dasar CSS
4. Supaya kita
mengetahui cara kerja CSS
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
CSS
Apa Itu CSS?
CSS adalah singkatan dari Cascading
Style Sheets. Kalau baca di kamus, cascading itu artinya air terjun. Tapi dalam
hal ini, yang di maksud adalah, aliran dari suatu kode ke kode lain yang saling
berhubungan. Jadi kalau di tulis lengkap dalam bahasa Indonesia kira-kira arti
CSS adalah: kumpulan kode-kode yang berurutan dan saling berhubungan untuk
mengatur format / tampilan suatu halaman HTML.
Keuntungan Penggunaan CSS
Jika anda memiliki beberapa halaman
website dimana anda menggunakan font arial untuk tulisannya, lalu suatu
hari anda bosan dengan arial dan ingin mengganti ke trebuchet, anda
harus merubah satu per satu halaman website anda dan merubah tipe font dari arial
menjadi trebuchet. Dengan menggunakan css, dimana semua halaman web
memakai css yang sama, anda cukup merubah satu baris kode css untuk merubah
font di semua halaman web dari arial ke trebuchet. Jadi,
keuntungan menggunakan CSS, lebih praktis!
Kekurangan Penggunaan CSS
Tidak semua browser mengartikan kode
CSS dengan cara yang sama. Jadi kadang-kadang, tampilan web dengan CSS terlihat
baik di browser yang satu, tapi berantakan di browser yang lain. Jadi anda
harus memeriksa tampilan supaya terlihat baik di semua browser dan menambahkan
kode-kode khusus browser tertentu jika memang dibutuhkan agar tampilan web anda
terlihat baik di semua browser.
B.
SYNTAX
Syntax / kalimat CSS terdiri dari
beberapa set peraturan yang memiliki:
1 selector, 1 property, 1 value.
Format penulisan kalimat CSS:
selector { property: value }
Selector itu untuk menunjukkan bagian mana yang hendak
diatur / diformat.
Property untuk menunjukkan, bagian (properti) dari
selector yang hendak diatur.
Value adalah nilai dari pengaturannya.
Contoh Syntax:
h1 { color: red }
Contoh di atas menunjukkan
Selector: h1
Property: color
Value: red
Kalau diterjemahkan ke kalimat bahasa Indonesia
kira-kira begini: Mengatur color dari h1 ke warna merah (red).
Pengelompokan Selectors
Anda dapat menulis satu kode CSS untuk berbagai macam
selector dengan cara menggunakan koma. Misalkan anda mau mengatur agar tag h1,
h2 dan h3 semua menggunakan warna merah, maka kode CSS nya menjadi:
h1,h2,h3 { color: red }
Perhatikan penulisan h1,h2,h3 yang dipisahkan oleh
koma.
Penggunaan Banyak Properties
Untuk mengatur lebih dari satu properties gunakan
pemisah titik koma ( ; ).
Contoh:
h1,h2,h3 {color:red; font-family:arial; font-size:150%;}
Pada contoh di atas, tag h1, h2 dan h3 di atur agar
menggunakan warna merah, dengan type font arial, dan ukuran font 150%.
Cara Penulisan Yang Baik
Sangat disarankan untuk menulis kode CSS menggunakan
beberapa baris dimana pengaturan property dan values nya di indent. Ya cuma
biar rapih dan lebih mudah di baca aja sih, ga harus kok.
h1,h2,h3 {
color:red;
font-family:arial;
font-size:150%;
}
font-family:arial;
font-size:150%;
}
Sekarang anda sudah mengerti aturan dasar penulisan
kalimat CSS. Pelajaran berikutnya akan mengajarkan anda mengaplikasikan kode
CSS ke halaman website.
CSS Comment
Kadang kala, ada baiknya anda menuliskan komentar ke
dalam kode CSS anda untuk memberi catatan pengingat.
Anda bisa menggunakan syntax pembuka /* dan penutup */
untuk menuliskan komentar. Segala teks yang berada di antara tag /* dan */
tidak akan dibaca sebagai kode, tapi hanya sebagai catatan untuk diri anda.
/* Tulis komentar anda di sini */
p
{
text-align: justify;
/* Tulis komentar anda di sini */
color: blue;
font-family: arial;
}
C. IMPLEMENTASI
CSS
Ada 4 cara memasang kode CSS ke
dalam kode HTML / halaman web, yaitu:
1. Inline CSS.
2. Embed atau
memasang kode css ke dalam bagian <head>.
3. Nge link ke
external CSS.
4. Import CSS
file.
Mari kita bahas satu per-satu.
1) Inline CSS
Kode CSS dituliskan langsung ke dalam tag HTML yang
ingin di format. Penulisan cara ini tidak memerlukan penulisan selector dalam
kode CSS.
Cara ini sebaiknya hanya digunakan jika anda mau
memformat suatu elemen satu kali saja.
Contoh:
<P style=”color:blue”>
Isi paragraf.
</p>
Pada contoh di atas, elemen paragraf <P> di
format agar tulisannya menggunakan warna biru. Elemen paragraf lain,
tidak akan menggunakan warna biru, karena format ini hanya berlaku pada elemen
paragraf yang ditentukan kode CSS nya.
Penulisan CSS dengan cara ini di mulai dengan kata style:
lalu di ikuti dengan syntax property: value.
2)
Embedded CSS
Anda bisa juga menempelkan kode CSS di antara tag <head>
dan </head>. Penulisan CSS dengan cara ini diawali dengan tag <style>
dan diakhiri dengan tag </style>.
Contoh:
<head>
<style
type="text/css" media=screen>
p
{color:blue;}
</style>
</head>
Dalam contoh di atas semua elemen <P>
dalam halaman web tersebut akan diformat menggunakan font berwarna biru.
3)
External CSS
Kode CSS external di tulis dalam satu file terpisah
yang disimpan dengan akhiran .css. Anda lalu perlu memanggil file CSS tersebut
ke dalam semua halaman web yang anda buat. Dengan cara ini, anda hanya perlu
memiliki satu set kode CSS yang digunakan untuk semua halaman web anda. Jadi
ada dua langkah dalam pengimplementasian CSS dengan cara ini.
Contoh:
1.
Anda membuat satu file dengan notepad atau teks editor
lain, dan berinama, misalkan: style.css,
lalu tuliskan kode-kode css di dalam file tersebut.
2.
p {font-family: arial; font-size: small;}
3. h1 {color:
red; }
4.
Langkah kedua adalah memanggil file style.css dari
semua halaman web. Caranya dengan memasukkan kode di bawah ini, di antara tag
<head> dan </head>
<head>
<link rel=”stylesheet” href=”style.css” type=”text/css”>
<link rel=”stylesheet” href=”style.css” type=”text/css”>
</head>
4) Import CSS
Anda
bisa juga meng-import CSS ke dalam suatu halaman website menggunakan tag
import.
Contoh:
@import "style.css";
atau
@import url("style.css");
Penggunaan Lebih dari Satu Kode CSS
Apabila
ada lebih dari satu kode CSS untuk satu elemen, maka yang akan digunakan adalah
kode yang lebih spesifik.
Misalkan
dalam satu halaman web, menggunakan eksternal style sheet untuk memformat
elemen H1 sbb:
h1 {
color: red;
text-align: left;
font-size: 8pt
}
Sementara
di halaman web yang sama, di antara tag <head> ada kode CSS sbb:
h1 {
text-align: right;
font-size: 20pt
}
Perhatikan
bagaimana pemformatan saling bertabrakan, dari eksternal style sheet, text-align=left
sementara dari internal style sheet, text-align=right.
Dalam
kasus seperti ini, maka yang akan aktif adalah kode yang lebih spesifik, dalam
hal ini, internal style sheet lebih spesifik dibandingkan eksternal style
sheet.
Jadi,
dalam contoh di atas, kode yang akan diimplementasikan adalah sbb:
color: red;
text-align: right;
font-size: 20pt
D.
STRUKTUR CSS
Struktur CSS sangatlah sederhana. Bayangkan, kita
hanya perlu menyusun 3 jenis elemen, yaitu selector, property,
dan value. Selector adalah semua pengenal yang digunakan untuk
memilih (select) elemen mana saja dalam kode HTML yang ingin kita atur style-nya.
Dengan kata lain, selector menunjukkan objek apa yang akan diatur style-nya.
Properti adalah atribut dari objek tersebut, sedangkan value adalah nilai
atributnya.
Secara sederhana bisa dituliskan sebagai berikut:
selector {
property: value }
Berikut beberapa contoh penggunaannya:
- Penggunaan pada sebuah elemen (tag HTML)
h1 { color:
red }
h1 -> selector berupa tag HTML
color -> property
red -> value
- Beberapa selector dipisahkan dengan koma (,)
h1,h2,h3 {
color: red }
- Memilih tag dalam tag pisahkan dengan spasi
div p
{ background-color:yellow; }
Contoh di atas berarti memilih tag p
yang ada di dalam tag div.
- Beberapa property dipisahkan dengan titik koma
(;)
h1,h2,h3
{color:red; font-family:arial; font-size:150%;}
- Selector class dimulai dengan tanda titik (.)
6.
.intro{
7.
background-color:yellow;
}
Class pada tag HTML tertentu
p.hometown {
background-color:yellow;
}
- Selector id diawali dengan tanda pagar (#)
9.
#firstname {
10. background-color:yellow;
}
- Memilih semua elemen HTML, gunakan tanda
bintang/asterisk (*)
* {
background-color:yellow; }
Jika diterapkan pada semua tag,
menjadi seperti ini
div * {
background-color:yellow;
}
E.
CARA KERJA CSS
Bagaimana cara CSS bekerja?
Dalam
pelajaran ini anda akan belajar bagaimana membuat style sheet pertama Anda.
Anda akan mengenal tentang model CSS dasar dan kode yang diperlukan untuk
menggunakan CSS dalam dokumen HTML.
Banyak
sifat yang digunakan dalam Cascading Style Sheets (CSS) yang mirip dengan HTML.
Jadi, jika Anda terbiasa menggunakan HTML untuk tata letak, Anda kemungkinan
besar akan banyak mengenali kode. Mari kita lihat contoh konkret.
Sintaks
dasar CSS
Katakanlah
kita ingin warna merah yang bagus sebagai latar belakang halaman Web:
Menggunakan
HTML kita bisa melakukannya seperti ini:
<body bgcolor="#FF0000">
Dengan
CSS hasil yang sama dapat dicapai seperti ini:
body {background-color: #FF0000;}
Seperti yang akan Anda perhatikan, kode ini kurang lebih sama untuk HTML dan
CSS. Contoh di atas juga menunjukkan model CSS mendasar. Tapi mana Anda
meletakkan kode CSS? Ini adalah apa yang kita akan pergi ke sekarang.
Menerapkan CSS untuk suatu dokumen HTML
Ada
tiga cara yang dapat diterapkan CSS untuk suatu dokumen HTML. Metode ini semua
dijelaskan di bawah ini. Kami sarankan Anda fokus pada Metode ketiga yaitu
eksternal.
Metode
1: In-line (gaya atribut)
Salah satu cara untuk menerapkan CSS untuk HTML adalah
dengan menggunakan gaya atribut HTML. Bangunan pada contoh di atas dengan warna
latar belakang merah, dapat diterapkan seperti ini: <html>
<head>
<title>Example</title>
</head>
<body style="background-color:
#FF0000;">
<p>This
is a red page</p>
</body>
</html>
Metode
2: Internal (gaya tag)
Cara lain adalah dengan memasukkan kode CSS menggunakan
<style> tag HTML. Sebagai contoh seperti ini: <html>
<head>
<title>Example</title>
<style type="text/css">
body {background-color: #FF0000;}
</style>
</head>
<body>
<p>This is a red page</p>
</body>
</html>
Metode
3: Eksternal (link ke style sheet)
Metode yang disarankan adalah link ke style sheet disebut
eksternal. Sepanjang tutorial ini kita akan menggunakan metode ini dalam semua
contoh kami.
Sebuah style sheet eksternal hanyalah sebuah file teks
dengan ekstensi. Css. Seperti file lain, Anda dapat menempatkan style sheet
pada server Web Anda atau hard disk. Sebagai contoh, katakanlah style sheet
Anda bernama style.css dan terletak dalam folder bernama gaya.
Caranya adalah dengan membuat link dari dokumen HTML
(default.htm) ke style sheet (style.css). link tersebut dapat dibuat dengan
satu baris kode HTML:
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style/style.css"
/>
Perhatikan bagaimana jalan untuk style sheet kita diindikasikan menggunakan
atribut href.
Baris kode harus dimasukkan di bagian header dari kode HTML
yaitu antara <head> dan tag </ head>. Seperti ini:
<html>
<head>
<title>My document</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css"
href="style/style.css" />
</head>
<body>
...
Link ini memberitahu browser bahwa itu harus menggunakan tata letak dari file
CSS ketika menampilkan file HTML.
Hal yang benar-benar cerdas adalah bahwa beberapa dokumen
HTML dapat dihubungkan dengan style sheet yang sama. Dengan kata lain, satu
file CSS dapat digunakan untuk mengontrol tata letak dokumen HTML banyak.
Teknik ini dapat menghemat banyak pekerjaan. Jika Anda,
misalnya, ingin mengubah warna latar belakang dari sebuah website dengan 100
halaman, sebuah style sheet dapat menyelamatkan Anda dari keharusan untuk
mengubah secara manual semua 100 dokumen HTML. Menggunakan CSS, perubahan dapat
dibuat dalam beberapa detik hanya dengan mengubah satu kode pada style sheet
pusat.
F. Class dan Id selector
Class
Selector
Class selector adalah penggabungan
beberapa properties yang digunakan lebih dari satu kali.
Cara penulisan Class Selector:
.nama-class {property:value;}
Untuk menempelkan class ke dalam tag HTML:
taghtml.nama-class {Property:value;}
Perhatikan tanda titik di setiap awal nama Class. Jika
anda ingin menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag <div
class=nama-class> dan di akhiri dengan tag </div>.
Contoh:
Penulisan kode CSS:
tengah {text-align:center;}
p.tengah {color:red;}
h1.kiri {color:blue;}
h1.tengah {color:black;}
Pemakaian kode CSS
<div class=tengah>
<p>Teks tengah akan berwarna merah.</p>
<h1 > Tag H1 tengah akan berwarna
hitam</h1>
</div>
<h1 class=kiri>Tag H1 kiri akan berwarna biru</h1>
<h1 class=kiri>Tag H1 kiri akan berwarna biru</h1>
Hasil:
Teks tengah akan berwarna merah.
Tag H1 tengah akan berwarna
hitam
Tag
H1 kiri akan berwarna biru
Fungsi
CLASS :
1. Class digunakan untuk
menentukan style pada sekelompok element
- Class biasanya
terdapat di dalam selector ID
- Class memungkinkan
kalian untuk menetapkan style tertentu untuk setiap element html
dengan banyak class yang sama .
- Class di
lambangkan dengan simbol "." ( titik )
- lihat contoh di bawah untuk lebih jelasnya :
ID Selector
ID Selector mirip dengan Class selector. Untuk
membedakannya, gunakanlah ID selector untuk memformat bagian yang hanya muncul
satu kali dalam satu halaman web, misalnya untuk memformat bagian menu /
sidebar.
Cara penulisan ID Selector:
#nama-ID {property:value;}
Untuk menempelkan ID selector ke dalam tag HTML:
taghtml#nama-ID {Property:value;}
Perhatikan tanda # di setiap awal nama ID. Jika anda
ingin menggunakan class selector di luar kode HTML anda menggunakan tag <div
id=nama-ID> dan di akhiri dengan tag </div>.
Fungsi
ID :
1. ID
di gunakan untuk style elemen tunggal yang unik dan biasanya mempunyai banyak
element-element lain di dalamnya.
- ID di lambangkan dengan simbol
"#" ( pager )
- ID di tulis ke html / body dengan style
"<div
- id="nama_selector_anda">" dan
di tutup dengan kode </div>
- contoh singkat ID
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan dunia informatika yang semakin canggih pada
saat ini menawarkan kemudahan bagi setiap orang dalam membantu menyelesaikan
segala kebutuhan dan pekerjaannya.Internet sebagai salah satu bukti nyata
dengan adanya perkembangan ini .Maka dari itu,para programmer berusaha untuk
merancang beberapa pemrograman di internet .CSS adalah salah satu unsur penting
dalam pemrograman di internet.
Untuk itu para perogrammer,khususnya pemula yang ingin
membuat CSS yang baik,sebaiknya sebelum membuat CSS harus mengetahui tentang
pengertian CSS ,struktur dasar CSS, kode-kode CSS, elemen dasar CSS, langkah
pembuat halaman CSS.
Dan seperti yang telah disampaikan sebelumnya, selain itu ia
juga harus menguasai langkah-langkah atau cara-cara membuat dan mendesain CSS
sehingga tampilannya bagus dan menarik yang akan diberikan kepada pengguna
nantinya.
B.
Saran
Semoga
makalah yang telah disusun ini dapat menjadi pedoman bagi pemula sebelum
membuat CSS. Jangan pernah puas hanya
karena mendaptkan ilmu yang baru satu bab kita tahu, teruslah belajar dan
berusah. SEMANGAT !
DAFTAR PUSTAKA
Weey posting" lntoo,,,,,
BalasHapusArti dari Pemodelan Perangkat Lunak apaa ?
BalasHapusBetway Casino Review - A Caucasian Perspective
BalasHapusRead our Betway Casino review, 안양 출장샵 including 평택 출장마사지 a detailed look at 양주 출장샵 the website, 성남 출장마사지 bonuses, 1xbet games, banking methods, mobile app and bonus and mobile